Meski bukan menjadi salah satu jenis burung yang sekarang ini banyak dibudidayakan, namun nyatanya burung kenari tetap menjadi salah satu burung jenis burung yang memiliki daya tarik tersendiri bagi sebagian orang. Memiliki suara kicauan khas yang indah dan juga warna bulu yang eksotis menjadikannya salah satu jenis burung yang mungkin dapat kamu jadikan sebagai burung peliharaan.
Bagi para pecinta burung kenari, burung jensi ini bukan hanya digunakan sebagai burung peliharaan, melainkan juga dapat digunakan sebagai salah satu obyek bisnis, dengan mencoba menyediakan anakan maupun indukan kenari yang memiliki kualitas yang bagus. Minimnya populasi burung kenari di beberapa wilayah di Indonesia, menjadikan sebagai salah satu burung yang memiliki harga jual dipasaran yang cukup tinggi.
Sekilas Tentang Burung Kenari
Burung kenari (Serinus canaria) merupakan salah satu jenis burung impor yang berasal dari Pulau Canary, yang terletak di lepas pantai barat Benua Afrika. Burung kenari memiliki ukuran tubuh yang relatif kecil, dengan panjang sekitar 13-15 cm.
Burung kenari juga memiliki variasi warna bulu yang menarik. Ada berbagai jenis kenari dengan warna bulu yang berbeda, seperti kuning, merah, oranye, putih, dan kombinasi warna lainnya. Beberapa kenari bahkan memiliki pola bulu yang menarik, seperti corak belang atau bintik-bintik.
Berkat suara yang memiliki berbagai variasi dan irama yang menarik , bentuk tubuh dan juga warna bulu yang sangat eksotis tersebutlah menjadikan burung kenari sebagai salah satu jenis burung hias yang kerap kali diikutsertakan dalam ajang perlombaan kicau burung.
Cara Sukses Ternak Burung Kenari
Bagi kamu yang merasa penasaran mengenai bagaimana cara sukses ternak burung kenari agar dapat digunakan sebagai salah satu opsi bisnis yang menguntungkan, berikut ini ada beberapa langkah-langkah yang dapat kamu coba terapkan:
1. Mempersiapkan Kandang
Hal pertama yang harus kamu lakukan ketika ingin beternak burung kenari dengan hasil yang sukses adalah mempersiapkan media ternak berupa kandang. Dalam hal menyiapkan kandang untuk beternak burung kenari, berikut ini adalah beberapa hal yang harus kamu perhatikan agar kandang yang akan kamu siapkan sesuai dengan sepesifikasi dan kebutuhan:
- Gunakan kandang dengan jenis soliter atau satuan, dengan ukuran ideal panjang 40 cm, lebar, 40 cm dan tinggi 60 cm.
- Membuat kandang sambung dengan posisi menyamping yang memiliki ukuran kurang lebih panjang 40, lebar 40 dan tinggi 50 cm.
- Membuat kandang dengan jenis kandang umbaran, untuk digunakan ketika burung kenari yang akan diternakan berjumlah banyak atau koloni.
2. Pemilihan Indukan
Setelah kebutuhan kandang telah berhasil kamu siapkan, melakukan pemilihan indukan burung kenari menjadi hal selanjutnya yang harus dilakukan. Dalam tahap ini, proses pemilihan indukan harus dilakukan secara selektif guna mendapatkan indukan burung kenari yang memiliki kualitas baik dan unggul.
Dalam tahapan pemilihan indukan burung kenari, berikut ini adalah ciri-ciri indukan burung kenari yang memiliki kualitas yang baik dan unggul, untuk dapat kamu gunakan sebagai bahan referensi:
- Indukan Jantan
- Memiliki usia di atas satu tahun.
- Sudah sering berbunyi atau berkicau
- Terlihat sehat secara fisik.
- Memiliki nafsu makan yang baik.
- Indukan Betina
- Telah memiliki usia lebih dari tujuh bulan.
- Memiliki volume suara yang keras dan panjang
- Postur tubuh yang ideal dan bertubuh besar
- Memiliki bulu yang tipis di bagian anus, karena dianggap mudah untuk diternakkan
- Tonjolan anus membesar
- Tidak terlihat memiliki cacat secara fisik
3. Menjodohkan Indukan
Dalam hal menjodohkan indukan burung kenari sebenarnya merupakan sebuah hal yang cukup mudah untuk dilakukan. Apalagi jika indukan betina yang kamu miliki memiliki sifat yang cukup agresif dengan indukan jantan. Berikut ini adalah tata cara menjodohkan indukan kenari yang dapat kamu coba:
- Dekatkan sangkar kenari jantan dengan sangkar kenari betina guna melakukan proses perkenalan.
- Apabila kamu ingin menggunakan satu buah sangkar saja, kamu dapat memasukan kedua indukan tersebut ke dalam sangkar yang sebelumnya telah kamu berikan sekat. Tujuan dari pemberian sekat ini adalah mengantisipasi kedua indukan tersebut bertengkar karena belum saling mengenal.
- Jika proses pengenalan yang kamu lakukan berhasil, indukan jantan akan menjadi lebih agresif yang terlihat menjadi lebih seringnya dia berkicau atau mengeluarkan suara. Sedangkan untuk indukan betina akan lebih dominan untuk diam.
- Jika sudah terlihat tanda-tanda bahwa kenari jantan dan betina saling tertarik, seperti saling meloloh atau mengibas-ngibaskan sayapnya, mereka dapat disatukan dalam satu sangkar khusus untuk pembiakan. Namun, tetap perlu dilakukan pengawasan secara hati-hati, karena terkadang burung kenari bisa saling menyerang atau bertengkar.
4. Mengawinkan Indukan
Setelah kedua indukan sudah saling mengenal dengan baik melalui proses penjodohan yang telah kamu lakukan sebelumnya, tahapan mengawinkan indukan tersebut akan otomatis sangat mudah untuk dilakukan. Kamu hanya perlu memasukan indukan jantan ke dalam sangkar indukan betina pada sore hari, dan ambil kembali indukan jatan ketika waktu pagi tiba. Lakukan hal tersebut secara berulang-ulang hingga indukan betina mengeluarkan telur.
5. Pengeraman Telur
Pada tahap ini, pastikan kandang telah dilengkapi dengan sarang telur dan tambahkan lampu 5 watt di dalam kandang untuk meningkatkan suhu dan mempercepat proses penetasan. Untuk mendapatkan sarang telur, Anda dapat membelinya di pasar burung, di mana tersedia dalam berbagai bentuk dan dilengkapi dengan tempat untuk menempatkan telur. Pilihlah sarang yang paling cocok untuk digunakan.
Setelah induk burung kenari mulai mengerami telur, umumnya telur akan menetas dalam rentang waktu 11-14 hari, tergantung pada kondisi suhu dan udara. Setelah itu, telur-telur akan menetas secara berturut-turut dengan jarak sekitar satu hari di antara setiap penetasan. Penting untuk menjaga kondisi suhu yang optimal dan menjaga kelembaban yang tepat selama proses penetasan. Pastikan lampu yang digunakan tidak terlalu panas atau terlalu dekat dengan sarang telur, untuk mencegah kerusakan telur atau kondisi lingkungan yang tidak ideal.
Selama masa penetasan, penting untuk memberikan makanan yang bergizi kepada burung induk, serta memastikan mereka mendapatkan istirahat yang cukup. Jika ada kelainan atau kesulitan dalam proses penetasan, sebaiknya konsultasikan dengan pakar burung atau peternak kenari yang berpengalaman untuk mendapatkan bantuan dan saran yang lebih spesifik.
6. Perawatan Anakan Burung Kenari
Setelah telur-telur kenari tersebut menetas, berikan asupan makananan kepada anakan kenari yang baru menetas tersebut secara rutin selama satu minggu air dan telur puyuh yang direbus. Setelah lewat satu minggu, kamu dapat menggantinya dengan biji-bijian seperti buah apel, sawi putih atau sayuran. Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar anakan burung kenari yang kamu ternakan terhindar dari virus dan penyakit.
Ketika kamu ingin menjual anak burung kenari, alangkah baiknya dilakukan ketika usia anakan telah menginjak 1 bulan, dengan ciri-ciri anakan tersebut sudah bisa untuk makan sendiri
Itulah sedikit informasi mengenai bagaimana cara sukses ternak burung kenari yang dapat penulis velix.id berikan, semoga informasi tersebut dapat bermanfaat untukmu. Terimakasih telah membaca….