Puyuh termasuk burung yang tidak bisa terbang jauh. Ukuran tubuhnya juga relatif kecil dengan kaki yang pendek. Dalam bahasa jawa, burung ini familiar dengan sebutan gemak dan quail jika dalam istilah asingnya. Namun, tahukah bagaimana cara membedakan burung puyuh jantan dan betina?
Puyuh juga seringkali menjadi pilihan untuk diternakkan bagi banyak orang karena perawatannya yang cukup mudah. Tidak begitu menyita banyak tenaga dan biaya. Namun, kali ini kita akan membahas perbedaan antara burung puyuh jantan dan betina. Langsung saja selengkapnya berikut ini.
1. Dengan Mengamati Postur Tubuhnya
Cara membedakan burung puyuh jantan dan betina yang pertama yakni dengan melihat dengan seksama badannya. Badan puyuh jantan lebih panjang dibanding betina dengan warna bulu coklat kehitaman.
Badan puyuh jantan lebih kokoh dan sering mengeluarkan suara. Bulunya akan terlihat lebih lebat dibanding puyuh betina. Sementara itu, burung puyuh betina relatif lebih pendek dengan bagian alis yang agak putih. Dada dan pinggulnya terdapat garis-garis.
2. Dengan Memperhatikan Warna Bulunya
Bagi peternak, mengetahui perbedaan puyuh jantan dan betina ini sangat penting. Itu karena keduanya harus dipisahkan untuk memasuki proses pembesaran selanjutnya. Pemisahan ini biasanya dilakukan saat puyuh sudah berumur tiga minggu.
Mengapa? Itu karena bulu puyuh sudah muncul, melalui bulu inilah bisa diketahui apa jenis kelamin puyuh tersebut jantan atau betina. Burung puyuh jantan mempunyai corak bulu yang lebih bervariasi dan beragam.
Coraknya kebanyakan berwarna pirang cerah mirip seperti warna rambut jagung. Sementara garis-garis pada tubuhnya berwarna abu-abu yang menutupi leher. Warna pirangnya hampir mendominasi keseluruhan bulu tubuh burung puyuh.
Gerakan puyuh jantan terbilang lebih lincah dan gesit. Sementara itu, puyuh betina jika dilihat dari corak warna bulunya tidak sekompleks puyuh jantan. Ia mempunyai ciri khas yang sangat berbeda dibanding sang jantan.
Perbedaanya terletak pada bulu di bagian dada yang berwarna oranye. Terdapat juga bintik-bintik berwarna abu. Bagian dadanya terlihat warna orange semakin memudar dengan sedikit bintik-bintik.
Gerakan puyuh betina juga lebih lambat dibanding sang jantan. Untuk ukuran tubuhnya, bisa jadi lebih besar dibanding puyuh betina. Tapi hal satu ini tidak bisa dijadikan patokan.
3. Dengan Melihat Alat Reproduksinya
Cara yang cukup efektif untuk membedakan puyuh jantan dan betina yakni dengan melihat langsung alat reproduksinya. Alat reproduksi puyuh bisa ditemukan dengan membuka bagian sayap dan ekornya. Puyuh jantan mempunyai alat reproduksi di bagian perut bawah serta dekat dengan kloaka.
Saat berusia 3 minggu, bulu bagian bawahnya juga berbeda, puyuh pria mempunyai bulu berwarna hitam dengan dada kuning keemasan bergaris hitam. Sementara yang betina, bulu bagian bawahnya berwarna putih. Cara ini banyak dipakai oleh para peternak puyuh karena dirasa lebih mudah.
Puyuh betina juga mempunyai alat reproduksi dengan letak yang hampir sama dengan puyuh jantan. Bedanya, alat reproduksi sang betina lebih tebal dan berlendir. Jika dipegang, suhunya juga terasa lebih panas jika dibandingkan puyuh jantan.
4. Mengamati Bentuk Telurnya Sebelum Menetas
Cara lain yakni dengan mengamati bentuk telurnya sebelum ditetaskan. Bibit puyuh jantan mempunyai tekstur telur lonjong. Sementara yang betina mempunyai bentuk telur lebih bulat. Namun, metode ini tidak 100 persen akurat. Keakuratannya hanya 60 hingga 80 persen saja.
Tips yang paling gampang adalah mengetahui jenis kelamin burung puyuh jika sudah memasuki usia satu setengah bulan. Bisa diketahui dari suara kokokannya, puyuh jantan biasanya mengeluarkan bunyi kokokan seperti ayam. Sementara yang betina tidak.
Nah, itulah sejumlah cara membedakan burung puyuh jantan dan betina yang perlu diketahui. Semoga bisa membantu kalian yang berencana membuka peternakan puyuh pedaging maupun petelur.